Untuk menjadi sukses, lanjutnya, dibutuhkan, pertama niat dan yang kedua adalah Istiqomah berkelanjutan. “Istiqomah terus menerus untuk bisa menjadi perajin yang bertalenta tinggi,” pungkasnya.
Sedangkan Kepala DiskopUKMPerindag Kota Mojokerto Ani Wijaya mengatakan, kegiatan pelatihantas jali diikuti oleh 60 orang. “10 orang adalah siswa dari SLB, kemudian satu orang warga dengan berkebutuhan khusus yang mendaftar dari umum dan Sisanya adalah seluruh warga Kota Mojokerto,” ungkapnya.
Kegiatan ini sepenuhnya didanai oleh DAK non fisik Tahun 2022 yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada Kota Mojokerto. “Namun demikian kegiatan ini adalah menindaklanjuti petunjuk Ibu wali kota agar kami bersinergi dengan Dinas Sosial untuk juga memberikan pelatihan kepada mereka yang berkebutuhan khusus. Sehingga mereka tetap bisa berdaya dan tentunya diharapkan kelak akan menjadi mandiri,” jelasnya.
Kegiatan pelatihan pembuatan tas jali ini merupakan pembuka. Ke depan, dengan mempelajari karakteristik kebutuhan khusus dari beberapa warga yang berkebutuhan khusus, nanti akan dikaji kembali pelatihan-pelatihan apa yang bisa kami sinergikan dengan Dinas Sosial untuk membantu
mereka agar lebih berdaya dan mandiri.
“Harapan kami untuk pembukaan Festival Kuliner nanti tas jali bisa langsung men-support untuk tempat body bag tamu-tamu yang akan kita undang pada pembukaan Festival Kuliner. Selebihnya nanti bisa langsung dititipkan di PPUKM, bisa juga dititipkan di galeri batik,” katanya.
“Setelah kegiatan ini, di event yang berbeda, akan kita ajarkan bagaimana belajar WA bisnis dan Instagram bisnis ataupun belajar berjualan melalui marketplace. Sehingga semuanya nanti secara mandiri bisa menjual produk langsung secara online. Semoga ikhtiar ini bisa membantu,” tandasnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait