“KKN ini kami kemas sebagai mata kuliah community service yang dikelola LPPM. Di Surabaya fokusnya Kampung Pancasila, sedangkan di Mojokerto pada pengembangan pariwisata desa, UMKM, dan sumber daya manusia,” tambahnya.
Salah satu peserta KKN, Wanda Widiantika, mahasiswa Teknik Industri, mengungkapkan kelompoknya yang ditempatkan di Desa Warugunung, Pacet, mengembangkan sejumlah alat inovasi, seperti kompor berbahan bakar oli bekas, pencacah sampah organik, alat penyerut singkong, dan tempat sampah otomatis.
“Kompor dari oli bekas ini sudah diuji coba, tidak berasap dan tidak berbau. Dari sisi efisiensi, bisa lebih hemat hingga sekitar 30 persen dibanding LPG,” kata Wanda.
Ia berharap kegiatan KKN ini dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan ekonomi desa.
“Harapannya warga menjadi lebih produktif dan potensi desa bisa dimaksimalkan agar ekonominya berkelanjutan,” ujar mahasiswa angkatan 2022 ini.
Program KKN Untag Surabaya di Mojokerto dijadwalkan berlangsung mulai 7 hingga 18 Januari 2026 mendatang, dengan evaluasi dampak dilakukan sebelum mahasiswa kembali dari lokasi pengabdian.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait
