Dengan berkunjung ke Kota Mojokerto, harapannya para juri yang berasal dari kementrian, tenaga ahli, dan pakar, dapat lebih memahami kondisi di lapangan. Hal tersebut sebagai bentuk memperluas sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak, demi mempercepat pembangunan yang dicanangkan.
Ia juga menekankan bahwa pembangunan dengan semangat Majapahit bukan sekadar untuk Kota Mojokerto, melainkan juga nasional. Misalnya saja dengan keberadaan ibu kota negara baru, yaitu Nusantara, yang mana pemilihan nama tersebut tidak lepas dari sejarah yang datang dari Mojokerto pada abad ke-13 lalu.
“Kami tunggu kehadirannya, untuk bisa mendampingi kami di daerah. Dalam rangka mengembangkan resonansi Spirit of Majapahit agar tidak lagi level regional, tapi dapat level nasional dan global," ujar Ning Ita kembali menekankan.
Selain itu, Ning Ita juga mengajak masyarakat umum untuk juga berkunjung ke Mojokerto. Mengingat, meskipun Kota Mojokerto adalah kota terkecil no.2 se-Indonesia, namun segudang potensi, warisan sejarah dan budayanya layak untuk dijadikan sumber menambah pengalaman dan pengetahuan.
“Maka jangan percaya sebelum datang ke Kota Mojokerto. Mari datang dan buktikan” pungkasnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait