Meitri mengaku bahwa dia tidak pernah memilih pekerjaan, dan memiliki pengalaman bekerja di berbagai bidang. Salah satunya, dia pernah menjadi sopir taksi di Surabaya, yang ia akui sebagai bagian dari perjalanan hidupnya. "Saya benar-benar pernah jadi sopir taksi di Surabaya. Kalau tidak percaya, datang saja ke kantor Darmo, data saya masih ada di sana," kata Meitri, yang juga merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Surabaya (Ubaya).
Selain menjadi sopir taksi, Meitri juga pernah menggeluti dunia jurnalistik sebagai wartawati, yang membuatnya sering berada di jalan untuk melakukan peliputan. Ia pun memandang profesi wartawan dengan penuh rasa hormat. "Wartawan itu pahlawan tanpa tanda jasa, sama seperti guru. Kalau pun ada yang buruk, itu hanya oknum," tegasnya.
Dalam perjuangannya merebut kursi DPR dari Dapil VIII Jatim, yang mencakup Mojokerto, Jombang, Nganjuk, dan Madiun, Meitri mengungkapkan bahwa dia menghadapi berbagai tantangan, termasuk persaingan yang ketat dan kampanye hitam terhadap dirinya dan partainya.
Namun, Meitri menegaskan bahwa selama kampanye, dia tidak pernah mengiming-imingi masyarakat dengan uang atau janji-janji palsu. "Saya hanya melakukan apa yang saya bisa lakukan saat itu," tutupnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait