JAKARTA, iNewsMojokerto.id - Meski baru berusia 30 tahun, Meitri Citra Wardani telah menorehkan perjalanan panjang di dunia politik. Pengalamannya yang kaya membuatnya sudah malang melintang di berbagai bidang.
Perempuan kelahiran 1994 ini kini menjabat sebagai anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi PKS, yang membawahi mitra kerja dengan sejumlah kementerian, seperti Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Investasi dan Hilirisasi, serta sejumlah badan penting lainnya seperti BPH Migas, SKK Migas, dan BAPETEN.
Sebelum menginjakkan kaki di Senayan, Meitri telah lebih dulu berkiprah sebagai anggota DPRD Karawang pada periode 2019-2024. Di sana, dia juga sempat memimpin partainya di tingkat kabupaten.
"Sekarang saya kembali ke Jawa Timur. Keluarga besar saya berasal dari Mojokerto, dan saya terpilih untuk mewakili Dapil Jatim VIII," jelas Meitri dalam pertemuan dengan Himpunan Media Senayan Jatim di kantor DPR RI.
Ia mengungkapkan bahwa dia berasal dari keluarga dengan latar belakang Jawa dan Sunda. Ayahnya berasal dari Mojokerto, sementara ibunya adalah orang Sunda asli dari Jawa Barat. "Jadi, saya bisa berbahasa Jawa dan Sunda," tambahnya.
Meskipun berasal dari keluarga pengusaha, Meitri menegaskan bahwa dia tidak pernah memanfaatkan nama besar keluarganya untuk meraih kesuksesan dalam karier atau dunia politik. "Ada tante saya di Jombang yang tidak memiliki banyak harta, tapi rela mengkampanyekan saya di sana," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Meitri mengaku bahwa dia tidak pernah memilih pekerjaan, dan memiliki pengalaman bekerja di berbagai bidang. Salah satunya, dia pernah menjadi sopir taksi di Surabaya, yang ia akui sebagai bagian dari perjalanan hidupnya. "Saya benar-benar pernah jadi sopir taksi di Surabaya. Kalau tidak percaya, datang saja ke kantor Darmo, data saya masih ada di sana," kata Meitri, yang juga merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Surabaya (Ubaya).
Selain menjadi sopir taksi, Meitri juga pernah menggeluti dunia jurnalistik sebagai wartawati, yang membuatnya sering berada di jalan untuk melakukan peliputan. Ia pun memandang profesi wartawan dengan penuh rasa hormat. "Wartawan itu pahlawan tanpa tanda jasa, sama seperti guru. Kalau pun ada yang buruk, itu hanya oknum," tegasnya.
Dalam perjuangannya merebut kursi DPR dari Dapil VIII Jatim, yang mencakup Mojokerto, Jombang, Nganjuk, dan Madiun, Meitri mengungkapkan bahwa dia menghadapi berbagai tantangan, termasuk persaingan yang ketat dan kampanye hitam terhadap dirinya dan partainya.
Namun, Meitri menegaskan bahwa selama kampanye, dia tidak pernah mengiming-imingi masyarakat dengan uang atau janji-janji palsu. "Saya hanya melakukan apa yang saya bisa lakukan saat itu," tutupnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait