Dalam penugasannya dia ditempatkan sebagai sopir batalyon. Dia kemudian menikah pada 1982, kebutuhan yang meningkat yang membuat Haji Haryanto memutuskan membeli angkot bermodalkan tabungan Rp750 ribu.
Saat itu, dia mengemudikan sendiri setelah pulang dinas. Pada 1987, usahanya semakin berkembang hingga memiliki beberapa unit mobil angkutan kota. Bahkan, saat krisis moneter Haji Haryanto membeli beberapa unit angkot bekas untuk dijadikan tambahan armada.
Namun, Haji Haryanto memutuskan membeli bus setelah menjual sejumlah angkot. Saat itu, PO Haryanto mulai berdiri dengan trayek awal Cikarang-Tangerang menggunakan lima bus.
Karier militer Haji Haryanto berakhir pada 2000. Dia memutuskan pensiun dini dengan pangkat terakhir Kopral Kepala. Keputusan itu diambil karena ingin fokus mengembangkan usaha di bidang transportasi darat.
Seiring perjalanan waktu, H Haryanto kini punya punya ratusan armada bus, SPBU dan restoran. Pria yang dikenal dermawan ini menerapkan aturan disiplin bagi karyawannya untuk tidak meninggalkan sholat.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait