Akhirnya, Pak Roso mencari cara membeli satu unit yang digunakannya untuk mengantar penumpang yang turun di Solo menuju Blitar. Hingga akhirnya bisnis tersebut berjalan baik dan menambah dua unit pada 1984.
Itu merupakan awal mula Pak Roso bisa memiliki ratusan unit bus Rosalia Indah pada saat ini. Tapi, itu tak serta-merta mengubahnya menjadi seseorang yang congkak. Dia tetap membumi dan berpenampilan apa adanya.
“Saya tidak ada tampang pamer, saat jadi kondektur ya seperti ini dan sekarang jadi bos ya seperti ini. Penampilan kondektur saja,” ujarnya.
Penampilan sederhana itu membuat Pak Roso sempat disangka sebagai salah satu pegawai PO Rosalia Indah ketika ada mahasiswa yang ingin menyewa bus.
“Ya karena penyampaian sopan dan tujuannya jelas. Saya bawa ke ruangan, dan di sana dia kaget saat tahu saya Pak Roso. Saya bilang gak apa-apa, memang Pak Roso tampilannya seperti kondektur. Jadi jangan kaget kalau Pak Roso tampilannya begini,” tuturnya sambil tersenyum.
Kini, Rosalia Indah menjadi salah satu PO bus terbesar di Indonesia hingga memiliki ratusan armada. Tidak hanya usaha bus, mereka juga memiliki restoran, SPBU hingga hotel.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait