Proyek ini diharapkan selesai dalam 5-6 bulan dan mulai beroperasi pada Desember. PLTS Atap akan dibangun di atas atap pabrik seluas 1,5 hektar dan melibatkan pemasangan 3.400 panel surya. "Ini adalah proyek pertama di Tulungagung, dan kami berharap banyak industri lain akan mengikuti jejak kami," kata Thio.
Dengan meningkatnya kesadaran akan global warming dan ekonomi hijau, semakin banyak industri di Indonesia yang beralih ke panel surya. "Kami tengah menggarap 10 proyek PLTS Atap di berbagai daerah, termasuk Sumatera, Jawa, dan Bali," tambah Thio.
Investasi dalam PLTS Atap tidak hanya untuk memenuhi kewajiban energi terbarukan, tetapi juga untuk meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat dan menghemat biaya. "Global warming adalah isu global, dan semua orang berupaya mengurangi emisi. Inisiatif ini adalah langkah nyata kami dalam mendukung tujuan tersebut," tutup Thio.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait