Beda Cara Sikapi Wasit Antara Futsal Kota Malang dan Sepak Bola Kabupaten Mojokerto di Porprov

Trisna Eka Adhitya
Detik-detik pemain futsal Porprov Kota Malang menendang pemain Kabupaten Blitar saat selebrasi. (Foto: tangkapan layar).

Keputusan wasit semakin kontroversial saat tidak memberikan hadiah penalti kepada Kabupaten Mojokerto usai diganjal di kotak penalti pada menit ke-68. Meski demikian para pemain di lapangan tidak terpancing emosinya. 

Sebelum ajang ini, pembinaan intens telah dilakukan tim Kabupaten Mojokerto selama 5 bulan sebelum Porprov. Beberapa hari sebelum Porprov dimulai, para atlet pun dikarantina agar dapat fokus dalam bertanding. 

Usai merasa dicurangi akibat keputusan wasit, tim Kabupaten Mojokerto pun kalah 1-0 atas Kabupaten Sidoarjo di babak semifinal. Raja pun melayangkan protes form agar ada investigasi dari Asprov PSSI Jatim terkait wasit yang memimpin pertandingan itu. 


Manajer Cabor sepak bola putra Raja Siahaan (kanan) saat menyerahkan protes form kepada pengawas pertandingan. (Foto: istimewa)

Ada tiga tuntutan yang dilayangkan. Pertama, wasit, asisten wasit 1 dan 2 tidak diperkenankan memimpin pertandingan di sisa game sepak bola Porprov.

Kemudian tuntutan kedua yakni mencabut lisensi wasit. Sedangkan yang ketiga adalah membayar ganti rugi atas kepemimpinan wasit sebesar Rp.300 juta.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network