"Belum ada Perpres tentang Satu Data Indonesia tapi kami sudah menginisiasi sejak awal melalui gayatri, satu data bidang kesehatan dulu yang kemudian setiap tahun kita upgrade, kita kembangkan fitur-fitur baru, kita integrasikan lintas data,” kata Ning Ita.
Walikota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini mengatakan, pada masa pandemi Covid-19, Gayatri telah dikembangkan menjadi Gayatri Kendali Covid. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan angka penyebaran Covid-19 dan capaian vaksinasi di Bumi Mojopahit Perkotaan.
“Dengan Gayatri Kendali Covid kami bisa mencapai vaksinasi tercepat di Jawa Timur dan pengendalian covid kami juga sangat baik. Seluruh Forkopimda yang menjadi satgas covid kami buatkan dashboard masing-masing sehingga bisa memantau secara real time,” imbuhnya.
Lebih jauh, pasca pandemi, Gayatri kini dikembangkan untuk masalah pengelolaan stunting. Ning ita pun mentargetkan dalam dua tahun kedepan Kota Mojokerto dapat mencapai new zero stunting.
“Melalui integrasi data inilah bisa dilihat karena disana ada data EPPBGM yang real time. dan kita memanfaatkan 1621 kader yang tersebar di 18 kelurahan se-Kota Mojokerto yang tugasnya memantau langsung di masing-masing lingkungan termasuk menginput data ke aplikasi Gayatri,” jelasnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait