Meskipun awalnya Turki menentang keanggotaan Swedia, mereka akhirnya memberikan restu saat pertemuan NATO di Lithuania.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Swedia, Tobias Billstrom, sebelumnya mengecam pembakaran Alquran dan menyebutnya sebagai tindakan yang sangat menyinggung dan tidak sopan.
"Ekspresi rasisme, xenofobia, dan intoleransi terkait lainnya tidak memiliki tempat di Swedia atau Eropa," katanya.
Namun, Swedia tidak dapat melarang aksi tersebut karena negaranya menghormati kebebasan berpendapat.
Dinas keamanan Swedia, SAPO, memperingatkan bahwa situasi keamanan semakin memburuk akibat serangkaian aksi pelecehan terhadap kitab suci Alquran.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait