Situs Unik Sentonorejo Hanya Lantai Umpak, Apa Itu?

Nanda Alifya Rahmah
Situs Sentonorejo hanya berupa pondasi umpak. (Sumber: BPCB Mojokerto)

MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Situs Sentonorejo yang terletak di Trowulan adalah peninggalan Majapahit yang sangat unik. Peninggalan ini hanya berupa umpak atau lantai saja.

Umpak adalah istilah yang digunakan untuk menyebut alas tiang rumah yang terbuat dari batu. Alias umpak adalah lantai pondasi tiang bangunan.

Situs Sentonorejo yang diyakini merupakan bagian dari peninggalan Majapahit ini menarik perhatian karena hanya tersisa bagian umpaknya saja. Dari sedikit sisa ini, situs Sentonorejo menyimpan kisah yang tidak dapat disepelekan.

Umpak adalah bagian penting dari sebuah bangunan. Meski kini hanya terdapat umpaknya saja, Situs Sentonorejo memberi petunjuk berharga akan kemungkinan bangunan yang dulu berdiri di sana.

Situs Sentonorejo total terdiri atas kumpulan dari 17 umpak. Ketujuh belas umpak berbentuk segi enam.

Semua umpak tersebar di lahan seluas 4050 m². Ukuran yang sangat luas untuk sebuah bangunan utama.

Bila diperhatikan, terdapat dua jenis umpak di antara ketujuh belas yang berhasil ditemukan. Ada umpak segi enam dengan ukuran besar dan umpak segi enam dengan ukuran kecil.

Seluruh umpak tersebut sama-sama terbuat dari batu andesit yang dipahat rata. Tidak ditemukan hiasan pada bagian dasar tiang ini.

Dikutip dari laman Kemdikbud BPCBJatim, umpak yang berukuran besar berada di sebelah utara dengan ukuran panjang 84 cm, lebar 44 cm, dan tinggi 33 cm. Terdapat 14 buah umpak besar yang ditata berjajar sebanyak dua baris dengan orientasi arah barat – timur.

Jarak antarumpak dari barat ke timur adalah 410 – 414 cm. Jarak antarumpak dari selatan ke utara adalah 414 – 415 cm.

Sementara itu, umpak yang berukuran lebih kecil berada 20 meter arah selatan umpak besar. Jumlahnya ada tiga buah.

Ukuran umpak kecil yaitu panjang 49 cm dan tinggi 25 cm. Umpak ini juga ditata berjajar.

Menurut para peneliti, situs Sentonorejo besar kemungkinan merupakan bagian dari konstruksi sebuah panggung atau semacam balai.  Bangunan ini disinyalir memang merupakan bagian dari area keraton.

Adanya balai di wilayah keraton dapat ditelusuri dari catatan Mpu Prapanca dalam Kakawin Negarakretagama. Prapanca menyebut witānā dan anguntur sebagai balai pada masa Hayam Wuruk.

 

Editor : Trisna Eka Adhitya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network