Cerita dari Gate 13 Stadion Kanjuruhan, Tak Ubahnya Kuburan Massal

Nanda Alifya Rahmah
Gate 13 menjadi titik yang menelan korban paling banyak di Tragedi Kanjuruhan. (Foto: ANTARA/ Ari Bowo Sucipto)

Naluri Eko pun bergerak mencoba mencari pertolongan dengan meminta tolong ke aparat kepolisian yang bertugas di dekatnya. Sayangnya, yang terjadi tidak setulus niat.

Ketika polisi akan menolong, tiba-tiba muncul gerombolan orang yang mungkin sudah terlanjur marah akan ulah aparat kepolisian di dalam stadion.  Orang-orang ini mencoba mengejar sang polisi yang hendak dimintai tolong oleh Eko. 

Sang polisi spontan lari dari amukan menuju parkiran dan menghilang. Sementara itu, di pintu 13 suasana kian mencekam.

"Banyak sekali anak dan perempuan bertumpukan di bawahnya. Di gate 13 ada sekitar 300-400 yang kemungkinan setengahnya menjadi korban. Karena posisinya sudah lemas," katanya.

Dalam keadaan terdesak para penonton mencoba menjebol pintu yang terbuat dari besi itu. Bahkan sejumlah penonton terlihat berusaha membobol ventilasi kecil di dekat pintu. 

Berdasarkan pantauan Tim iNews di lokasi, memang terdapat lubang ventilasi kecil yang akhirnya dijebol seperti yang dikisahkan Eko. Terlihat lubang kurang lebih berukuran 1 x 1,5 meter.

"Saya melihat banyak sekali korban. Saya lari nyari bantuan pakai baju hitam bertuliskan 99. Setelah itu lemas, dan melanjutkan istirahat. Di luar sudah banyak mobil yang terbakar," tuturnya.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network