Ekonomi terbesar ketiga di dunia itu tumbuh 3,5 persen secara tahunan pada kuartal kedua, lebih kuat dari perkiraan awal. Tetapi, pemulihannya lebih lambat daripada banyak negara lain karena peningkatan kasus Covid-19, kendala pasokan, dan kenaikan biaya bahan baku membebani konsumsi dan output.
Sementara, inflasi Jepang masih rendah dibandingkan dengan banyak negara maju lainnya. Namun, perlambatan global dan harga energi yang tinggi telah mengaburkan prospek.
BOJ sebelumnya berjanji untuk mempertahankan suku bunga sangat rendah dan tetap menjadi outlier dalam gelombang pengetatan kebijakan moneter global.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Inflasi Jepang Agustus 2022 Naik Jadi 2,8 Persen, Dekati Level Tertinggi 8 Tahun "
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait