TOKYO, iNewsMojokerto.id - Inflasi konsumen Jepang mencapai laju tahunan tercepat dalam delapan tahun ke belakang. Selama bulan Agustus 2022, inflasi Jepang mengalami peningkatan sebesar 2,8 persen.
Mengutip Reuters, catatan ini menandakan tekanan inflasi dari biaya bahan baku yang lebih tinggi hingga melemahnya mata uang yen. Sementara, inflasi konsumen inti melebihi target bank sentral sebesar 2 persen bank sentral selama lima bulan berturut-turut.
Analis menyebut, Bank of Japan (BOJ) tidak mungkin menaikkan suku bunga dalam waktu dekat karena upah dan pertumbuhan konsumsi tetap lemah. Data tersebut menyoroti dilema yang dihadapi BOJ ketika mencoba menopang ekonomi yang rapuh dengan mempertahankan suku bunga yang sangat rendah, dan pada akhirnya penurunan yen hingga menaikkan biaya hidup rumah tangga.
Kenaikan indeks harga konsumen inti (CPI) nasional tidak termasuk makanan segar. Namun, hal ini menyebabkan peningkatan biaya bahan bakar yang naik sedikit lebih besar dari perkiraan pasar rata-rata untuk kenaikan 2,7 persen dan mengikuti kenaikan 2,4 persen pada bulan Juli.
Setelah disambut untuk mendorong ekspor, pelemahan yen membuat pemerintah Jepang kebingungan. Pasalnya, hal ini merugikan pengecer dan konsumen dengan menaikkan harga bahan bakar dan mahalnya makanan impor.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait