Perang Bubat dalam Pararaton, Antara Upeti dan Perkawinan Resmi

Nanda Alifya Rahmah
Ilustrasi perang Sunda Bubat. (Foto: Wikipedia)

Pihak Sunda pun sudah bertekad hati bila Majapahit bersikeras meminta sang putri sebagai upeti, kerajaan siap berperang. Inilah akhirnya pecah perang Sunda-Bubat.

Orang Majapahit bersiap dan mengepung pihak Sunda yang berada dalam wilayah mereka. Perang pun tak terbendung.

Pasukan Bre Parameswara juga berangkat menuju Bubat. Ia tidak tahu bahwa orang-orang Sunda masih banyak yang tersisa, bangsawan-bangsawan mereka yang terkemuka pun langsung menyerang.

Pasukan Sunda mendesak ke selatan sehingga pasukan Majapahit berantakan. Adapun yang mengadakan perlawanan dan melakukan pembalasan dari Majapahit ialah Arya Sentong, Patih Gowi, Patih Margalewih, Patih Teteg, dan Jaranbaya.

Mereka berperang dengan naik kuda dan balik terdesaklah orang Sunda. Mereka membidik Gajah Mada. Namun pasukan Sunda yang tiba di muka kereta, mati, seperti lautan, darah seperti gunung bongka dan hancurlah orang-orang Sunda, tak ada yang ketinggalan.

Putri Sunda yang hendak dinikahi Prabu Hayam Wuruk juga ikut tewas dalam peristiwa berdarah ini.  Sebuah sumber menyatakan bahwa sang putri nekat mengakhiri hidupnya sendiri setelah menemukan ayahanda dan rombongan kerajaannya habis dibantai orang Majapahit.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network