Pihak Sunda pun sudah bertekad hati bila Majapahit bersikeras meminta sang putri sebagai upeti, kerajaan siap berperang. Inilah akhirnya pecah perang Sunda-Bubat.
Orang Majapahit bersiap dan mengepung pihak Sunda yang berada dalam wilayah mereka. Perang pun tak terbendung.
Pasukan Bre Parameswara juga berangkat menuju Bubat. Ia tidak tahu bahwa orang-orang Sunda masih banyak yang tersisa, bangsawan-bangsawan mereka yang terkemuka pun langsung menyerang.
Pasukan Sunda mendesak ke selatan sehingga pasukan Majapahit berantakan. Adapun yang mengadakan perlawanan dan melakukan pembalasan dari Majapahit ialah Arya Sentong, Patih Gowi, Patih Margalewih, Patih Teteg, dan Jaranbaya.
Mereka berperang dengan naik kuda dan balik terdesaklah orang Sunda. Mereka membidik Gajah Mada. Namun pasukan Sunda yang tiba di muka kereta, mati, seperti lautan, darah seperti gunung bongka dan hancurlah orang-orang Sunda, tak ada yang ketinggalan.
Putri Sunda yang hendak dinikahi Prabu Hayam Wuruk juga ikut tewas dalam peristiwa berdarah ini. Sebuah sumber menyatakan bahwa sang putri nekat mengakhiri hidupnya sendiri setelah menemukan ayahanda dan rombongan kerajaannya habis dibantai orang Majapahit.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait