Perang Bubat dalam Pararaton, Antara Upeti dan Perkawinan Resmi

Nanda Alifya Rahmah
Ilustrasi perang Sunda Bubat. (Foto: Wikipedia)

Rombongan keraajaan Sunda ini diterima dan ditempatkan di Pesanggrahan Bubat. Dekat dengan wilayah istana utama Majapahit.

Namun ada perbedaan persepsi. Sang Prabu Linggabuana tidak datang untuk menyerahkan puterinya. Ia datang untuk upacara pernikahan resmi.

Namun, Patih Gajah Mada tidak menghendaki bila hubungan ini dibangun dalam bentuk perkawinan resmi. Pihak Majapahit menghendaki Putri Sunda diaturkan atau dipersembahkan selayaknya upeti dari kerajaan bawahan. 

Pihak Sunda pun tidak setuju. Gajahmada melaporkan sikap kerajaan Sunda ini. Bhre Parameswara di Wengker menyatakan kesanggupannya untuk menangani masalah ini.

"Jangan khawatir kakak, sayalah yang akan melawan berperang," begitulah yang disampaikan Bhre Parameswara.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network