Dari sanalah kemudian dimaknai semboyan Bhinneka Tunggal Ika menjadi "berbeda-beda tetapi tetap satu." Sebuah semboyan yang menandai makna mendalam persatuan.
Kisah Sang Pangeran yang Taat Beribadah
Kakawin Sutasoma pun adalah kakawin besar di mana isinya mengajarkan persatuan dan toleransi antara umat Hindhu Siwa dan Buddha di zaman Majapahit. Kakawin ini dibalut dalam sebuah kisah epic yang menceritakan seorang pangeran bernama Sutasoma.
Sutasoma adalah putra Raja Hastinapura, Prabu Mahaketu. Ia adalah seorang pangeran yang rajin beribadah dan cinta akan agama Buddha.
Kecintaannya pada laku ibadah membuat Sutasoma merasa enggan dinikahkan dan dinobatkan menjadi raja. Oleh karena itu, suatu malam ia melarikan diri dari negara Hastina.
Dalam perjalanan pelarian itulah Sutasoma menemui berbagai hal yang menambah wawasan dan pengetahuannya. Termasuk dalam memahami hakikat perbedaan Siwa dan Buddha.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait