Ada sebuah pintu besar di sebelah barat yang disebut Purawaktra menghadap ke lapangan luas yang dikelilingi parit. Di tepi benteng ditanami deretan pohon beringin (brahmastana) sebagai tempat tunggu para perwira yang sedang meronda menjaga paseban.
Di sebelah utara ada sebuah gapura berpintu besi. Pintu tersebut merupakan pintu utama keraton. Dari pintu tersebut, alun-alun keraton membujur arah utara ke selatan.
Kemudian, sebelah timur pintu besi ada sebuah panggung tinggi dengan lantai berlapis batu putih yang mengkilat. Panggung ini merupakan rumah pertama dalam deretan gedung-gedung yang berimpit membujur ke selatan.
Bagian muka deretan gedung tersebut terdapat jalan yang membatasi alun-alun dan gedung kompleks keraton. Jalan ini menghubungkan antara satu gedung dengan gedung lain.
Lalu di sebelah selatan panggung berdiri balai prajurit tempat bermusyawarah para menteri, perwira, pendeta dari tiga aliran agama, para pembantu raja, kepala daerah dan kepala desa, baik dari ibu kota maupun dari luar.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait