Empu dan tukang hidup cukup tersendiri dari wilayah desa. Mereka tinggal di bagian desa yang disebut kalagyan atau kebanyagan.
Para pedagang, termasuk golongan masyarakat kelas bawah yang jumlahnya tidak terlalu banyak. Mereka ini dimasukkan ke dalam kelompok sekelas empu dan tukang.
5. Candala atau tutca
Inilah golongan masyarakat kelas paling rendah di zaman Majapahit. Golongan ini adalah kelompok masyarakat miskin yang kerap didiskriminasi secara sosial.
Dalam strata agama Hindhu kelompok ini disebut kaum Paria. Penyebutan lainnya adalah 'wong lembah'.
Mereka ini biasanya adalah golongan keturunan suku asli di wilayah tertentu yang tinggal jauh dari desa. Golongan ini tidak memiliki pekerjaan tertentu. Oleh karena itu, kelompok masyarakat kelas bawah di zaman Majapahit ini menjadi terkucil secara sosial.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait