BEKASI, iNews.id - Khilafatul Muslimin cabang Bekasi mengaku mencintai NKRI dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemimpinnya saat ini. Kecintaan itu diwujudkan dengan mengikuti setiap keputusan yang telah ditetapkan pemerintah.
Amir Khilafatul Muslimin Bekasi Raya, Abu Salma mengatakan, dukungan itu diwujudkan dalam tidak pernahnya Khilafatul Muslimin Bekasi melakukan protes terhadap keputusan yang sudah diambil pemerintah. Karena dengan adanya protes dapat menyulitkan kerja presiden.
"Kita kan cinta presiden makanya kita ga usah demo. Presiden menetapkan keputusan apa saja kita ikutin. Mau naik minyak, bensin atau segala macam, selama kita beli, beli saja sudah," tutur Abu Salma ketika ditemui di pondok pesantrennya, Kamis (16/6/2022).
Selain itu, untuk mendukung pemerintah, Abu Salma juga mengaku memiliki strategi khusus untuk menangkal radikalisasi yang muncul. Caranya adalah tidak memasang benddera Indonesia dan foto Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di pondok pesantrennya.
Strategi ini dipakai untuk merekrut orang-orang yang terafiliasi terorisme untuk dideradikalisasi. Dengan cara ini, Khilafatul Muslimin ingin terlihat netral kala merekrut orang-orang terafiliasi terorisme.
"Tapi kalau mereka (orang terafiliasi terorisme) melihat kita seperti bermain politik mereka sulit kita rekrut. Sebenarnya intinya miss komunikasi di sana," katanya lagi.
Saat ini, menyusul adanya miskomunikasi terkait masalah tersebut, Khilafatul Muslimin Bekasi pun telah memasang bendera Indonesia dan foto presiden dan wakil presiden. Dilihat MNC Portal Indonesia pada Kamis (16/6) bendera tersebut berkibar di depan halaman Pondok Pesantren, sementara foto presiden dan wakil presiden pun terpampang di aula pondok pesantren.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait