Kemenag pun merasa bangga, bahwa Indonesia yang bukan merupakan pusat kelahiran islam dapat menjadi salah satu negara yang memiliki kemampuan di bidang agama di tingkat dunia.
"Meski secara teritori, Indonesia jauh dari pusat kelahiran Islam di Timur Tengah, tetapi secara faktual Indonesia mampu menjadi peraih yang terbaik di ajang internasional. Indonesia tentu sangat bangga," kata Ali.
Selain itu, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Amin Suyitno mengaku IIQ memiliki banyak penghafal Alquran yang telah mengharumkan nama bangsa. Ia berharap agar semakin banyak masyarakat yang mempersembahkan prestasi tersebut.
"Terlebih, IIQ merupakan gudangnya para penghafal dan penafsir Al-Quran yang menjunjung tinggi nilai-nilai keindonesiaan. Dari rahim IIQ, telah banyak qari dan qariah kian mengharumkan nama baik bangsa ini," tutup dia.
Editor : Trisna Eka Adhitya