Menakar Nilai Harapan Publik Atas Uji Kompetensi Jurnalis
Namun, setelah uji kompetensi berjalan dan meluluskan belasan ribu jurnalis, ada dua pertanyaan yang muncul di masyarakat:
1. Apakah praktek jurnalis gadungan dengan media abal-abal itu hilang?
2. Apakah publik kini terlindungi dari praktek media abal-abal dan jurnalis gadungan?
Dikaitkan dengan teori Nilai Harapan (expentancy value theory), digulirkannya program Uji Kompetensi Jurnalis sebenarnya menjadi harapan baru bagi masyarakat agar jurnalis di Indonesia semakin professional.
Diantara harapan itu adalah
1. Jurnalis yang kompeten lebih mudah dikenali
2. Jurnalis gadungan dan media abal-abal berkurang
3. Interaksi dengan jurnalis menjadi lebih aman
4. Pelayanan informasi publik menjadi lebih berkualitas
Editor : Zainul Arifin