get app
inews
Aa Read Next : Rusia dan Korut Semakin Mesra, Ada Jadwal Kunjungan Dalam Waktu Dekat

Rusia Larang petinggi UE Masuki Negaranya

Jum'at, 01 April 2022 | 15:26 WIB
header img
Presiden Rusia Vladimir Putin memperkenalkan manajemen eksternal perusahaan asing yang meninggalkan negaranya, di mana Rusia bisa menyita aset mereka.

MOSKOW, iNews.id - Rusia mulai melarang para petinggi Uni Eropa (UE) memasuki Rusia. Sanksi ini diberikan sebagai respon atas sanksi yang diberikan dari blok Eropa. 

"Yang telah mendorong hubungan dengan Rusia ke jalan buntu," kata Kementrian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan pada Kamis, (31/3/2022). 

Kementerian itu mengatakan bahwa kebijakan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia, yang telah diperkenalkan sebagai tanggapan atas operasi militer Moskow di Ukraina, melampaui semua batas. 

"Niat UE jelas: Untuk memaksa Rusia melepaskan kepentingan vitalnya," lanjut kementerian tersebut.

Atas tindakan ini, Rusia menilai dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan dan ekonomi global. 

“Tindakan UE tidak hanya membuat hubungan dengan Rusia menemui jalan buntu, tetapi juga membahayakan kesejahteraan dan keamanan warganya sendiri, serta stabilitas sistem keuangan dan ekonomi global,” sambung Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (4/1/2022).

Kementerian tersebut menetapkan bahwa pembatasan akan berlaku untuk pemimpin puncak UE, sejumlah komisaris Eropa dan kepala badan militer UE, serta sebagian besar anggota Parlemen Eropa yang memiliki kebijakan anti-Rusia.

"Oleh karena itu, Rusia, atas dasar timbal balik, secara signifikan memperluas daftar perwakilan Negara-negara Anggota UE dan lembaga-lembaga yang akan ditolak masuk ke Federasi Rusia.”

Daftar hitam juga mencakup anggota pemerintah dan parlemen dari beberapa negara anggota Uni Eropa, serta tokoh masyarakat dan media yang, dari sudut pandang Moskow, secara pribadi bertanggung jawab untuk mempromosikan sanksi anti-Rusia yang ilegal. 

"Yang mengobarkan sentimen Russophobic, dan melanggar hak asasi manusia dan kebebasan penutur bahasa Rusia," imbuh pernyataan kementerian tersebut. 

"Catatan yang relevan telah diserahkan kepada Delegasi Uni Eropa di Moskow." Pernyataan itu menggemakan pidato hari Kamis oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, yang mengatakan beberapa politisi Barat telah siap mengorbankan kepentingan warganya untuk menikmati kebaikan tuan dan tuan mereka di luar negeri.
 

Editor : Trisna Eka Adhitya

Follow Berita iNews Mojokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut