SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Gerakan penolakan terhadap rencana penyelenggaraan Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU) ilegal terus menguat. Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBH NU) PCNU Surabaya kini mengambil langkah tegas dengan menyiapkan tindakan hukum untuk mencegah pelaksanaannya di Kota Pahlawan.
Ketua LPBH NU PCNU Surabaya, Oktavianto Prasongko, menegaskan bahwa penyelenggaraan Muktamar tersebut tidak memiliki dasar hukum yang sah. Bahkan, penggunaan simbol-simbol NU tanpa izin oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dinilai sebagai pelanggaran serius.
“Kami sudah siapkan langkah hukum. Tidak bisa dibiarkan jika mereka memaksakan Muktamar ilegal ini. Implikasinya sangat berbahaya, terutama bagi NU sebagai organisasi besar,” tegas Oktavianto.
Ia juga mengungkapkan bahwa rencana kegiatan ini diduga akan digelar di salah satu pondok pesantren tertua di Surabaya, yang kini tengah dalam pantauan ketat pihaknya. LPBHNU Kota Surabaya menolak dengan tegas, baik Pra-MLB maupun MLB yg rencananya diadakan di Kota Surabaya karena tidak memiliki landasan hukum.
"Kita akan mengambil langkah konkret dengan mengirim surat resmi kepasa Kapolrestabes Surabaya, Kapolda Jawa Timur, Walikota Surabaya dan Pj. Gubernur Jawa Timur, demi menjaga kondusivitas Provinsi Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya," tegasnya.
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya juga bergerak cepat untuk mencegah pelaksanaan Muktamar yang dinilai ilegal ini. Rencana acara yang diusung oleh kelompok Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (Presidium PO dan MLB NU) dijadwalkan pada 20-21 Desember 2024 di Surabaya.
Ketua PCNU Surabaya, H. Masduki Toha, menyatakan bahwa aktivitas kelompok tersebut tidak memiliki kaitan dengan struktur organisasi resmi NU. Ia bahkan mengecam penggunaan simbol-simbol NU tanpa izin serta tindakan kelompok itu yang dinilai merusak nama baik Rais Aam dan Ketua Umum PBNU.
“Mereka menciptakan kegaduhan dengan menggunakan simbol NU secara sembarangan dan menghujat pemimpin-pemimpin NU yang sangat dihormati. Ini tindakan yang tidak dapat dibiarkan,” kata Masduki dengan nada tegas.
Editor : Trisna Eka Adhitya