Ia pun mencontohkan sebagaimana yang dilakukan Desa Kembangbelor yang mengelola Camping Ground Bernah De Vallei dengan berbagai wahana untuk menarik para wisatawan. Alamnya indah disertai inovasi pengelola hingga menghasilkan ratusan juta setiap bulannya.
"Saya melihat potensi sangat bagus dan layak jadi percontohan seluruh Indonesia. Ini "sesuatu" bagi saya. Mungkin alam yang tadinya enggak menghasilkan sesuatu lalu dengan inovasi luar biasa dari pihak desa," jelas Mendes Yandri.
Jika setiap desa bisa melakukan hal yang sama seperti Desa Kembangbelor, maka Mendes Yandri optimis kesejahteraan masyarakat pun terus meningkat. Sebab inovasi yang dilakukan akan menarik perhatian wisatawan hingga jumlah yang datang pun terus bertambah.
"Banyak desa dengan potensi wisata harus kita promosikan dari dalam dan luar negeri. Insyaallah kunjungan wisatawan ke Indoensia yang sekarang kalah dari Indonesia maka akan naik menyamai bahkan lebih besar dari Thailand dan Malaysia," sambungnya.
Mendampingi Mendes Yandri dalam acara ini yaitu Staf Khusus Muhammad Afif Zamroni, Dirjen PEI Harlina Sulistyorini, Kepala BPSDM Luthfiyah Nurlaela, Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Widarjanto, dan Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa Asnawi Sabil.
Selain itu hadir pula Kepala Desa Kembangbelor Mukhtar Efendi disertai para pendamping desa se-Kabupaten Mojokerto, Camat Pacet Arianto, perwakilan dari Dinas PMD Provinsi Jawa Timur, Dinas PMD Kabupaten Mojokerto, serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur.
Editor : Trisna Eka Adhitya