Roket- roket tersebut juga dirancang untuk memberikan perlindungan dan mengalihkan perhatian agar memungkinkan para pejuang Hamas yang berusaha menembus pagar perbatasan. Operasi ini dilakukan oleh Unit Komando Darat yang terdiri dari sekitar 400 orang, yang berhasil menembus pagar pembatas Gaza-Israel dengan menggunakan bahan peledak untuk membuka celah.
Setelah itu, beberapa anggota menggunakan sepeda motor, dan bulldozer digunakan untuk memperluas lubang sehingga tim dapat memasuki wilayah Israel dengan kendaraan roda empat. Tugas Komando ini adalah menyerang garis pertahanan utama Israel, menyerbu barak tentara, serta merebut pangkalan dan markas besar operasi militer Israel di Gaza selatan.
Hamas juga menggunakan drone selama Operasi Badai Al Aqsa, meskipun bukan untuk misi serangan. Drone itu digunakan sebagai alat pengawasan di perbatasan.
Editor : Trisna Eka Adhitya