JAKARTA, iNewsMojokerto.id - Hampir setengah pulau Jawa dilanda darurat air bersih. Hal ini disebabkan kekeringan panjang yang terjadi selama beberapa bulan ini.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari pada Selasa (5/9/2023) mengatakan, baik Jawa Barat, Jawa Tengah, maupun Jawa Timur terdampak kondisi ekstrem ini.
“Kalau dipetakan sebenarnya mungkin hampir setengah dari total kabupaten di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Terutama yang Jawa Timur bagian tapal kuda, itu sudah sangat terdampak kekeringan,” katanya.
Ia juga menyebutkan, Jawa Tengah dan Jawa Barat juga mengalami hal yang sama. Sehingga membutuhkan bantuan air bersih untuk masyarakat.
“Di Jawa Tengah, Grobogan sama Blora itu juga sangat terdampak. Di Jawa Barat, Kabupaten Bogor dengan Sukabumi itu juga paling banyak kecamatan terdampak kekeringan dan sudah memerlukan dukungan air bersih. Jadi kalau tidak diberikan air bersih maka masyarakat akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air bersihnya,” kata Abdul.
Abdul juga menyampaikan, kekeringan kali ini merupakan rangkaian sejak dua bulan lalu.
“Sebenarnya kalau kita bicara kekeringan dalam artian kabupaten kota terdampak karena ini sudah rangkaian dari 2 bulan yang lalu jadi tidak dilaporkan lagi sebagai bencana kekeringan tapi sudah lanjutan dari kejadian kekeringan, sudah dilaporkan sebelumnya,” tuturnya.
Ia pun menegaskan bahwa saat ini perlu dilakukan antisipasi darurat air bersih untuk masyarakat.
“Nah ini sebenarnya sudah pada fase darurat sebenarnya. Tapi memang pada kondisi seperti ini yang perlu kita lakukan untuk antisipasi kedaruratannya dulu yakni masyarakat butuh air dan airnya yang kita harus lengkapi,” ucapnya.
“Tapi untuk jangka panjangnya memang kita harus berbicara restorasi ekosistem atau Ketika kita bicara pra bencana yaitu dengan modifikasi cuaca, menambah jumlah atau volume air yang ada di danau, embung atau waduk,” sambungnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya