MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Benarkah Ratu Suhita penguasa Majapahit? Siapa sosok perempuan ini dan bagaimana bukti kekuasaannya bicara?
Ratu Suhita disebut sebagai salah satu pemimpin Majapahit. Namanya termasuk jajaran penguasa dalam sejarah akhir Majapahit.
Siapa Ratu Suhita? Benarkah Majapahit dipimpin oleh seorang wanita?
Raja perempuan bukanlah hal baru dan tabu dalam sejarah Kerajaan Majapahit. Negeri yang besar di abad 13 hingga 14 ini justru memiliki banyak sosok pemimpin wanita.
Di masa awal perkembangan Majapahit, nama Ratu Tribhuwana Wijayatunggadewi justru tampil sebagai penguasa Majapahit yang berhasil. Sepeninggal Ratu Tribhuwana memang tidak muncul lagi nama raja perempuan dari Majapahit.
Hingga pada tahun 1429, seorang raja perempuan naik tahta. Ialah Ratu Suhita.
Kebenaran akan Ratu Suhita bisa dibilang kontroversial. Namun, silsilahnya terbilang jelas.
Suhita adalah seorang putri yang lahir dari perkawinan antara Kusumawardhani dan Wikramawardhana. Wikramawardhana adalah Raja Majapahit yang memerintah sekitar tahun 1350-1389.
Kitab Pararaton tidak menyebut secara jelas nama Prabu Sri Suhita. Silsilahnya muncul sebelum pemberitaan Perang Paregreg.
Meski demikian, nama Suhita muncul dalam kronik Tiongkok dengan ejaan Su-king-ta. Ia dikenal sebagai raja Majapahit yang mengangkat Gan Eng Cu sebagai pemimpin masyarakat Tionghoa di Tuban. Tokoh Gan Eng Cu identik dengan Arya Teja, kakek Sunan Kalijaga.
Dari beberapa referensi dan penafsiran sejarawan, Dewi Suhita naik tahta sebagai putri utama dari Wikramawardhana dengan Kusumawardhani.
Kronik China menyebut Ratu Su King Ta memerintah dari tahun 1427 sampai 1437. Meski demikian, tahun1437 tersebut dikenali sebagai tahun wafatnya suami Ratu Suhita.
Sementara itu, Ratu Suhita masih menjabat sampai tahun 1447. Ia wafat di tahun tersebut tanpa meninggalkan keturunan.
Sejak itulah terjadi perebutan kekuasaan secara terbuka sebab kekuasaan Majapahit tidak dipegang oleh garis keturunan utama. Hal ini juga mungkin menjadi salah satu faktor mengapa nama Ratu Suhita sedikit disebut sebagai pemimpin Majapahit.
Editor : Trisna Eka Adhitya