Hal tersebut merupakan tantangan sekaligus hal yang harus menjadi atensi bersama sebagai orangtua. Pasalnya, dengan perkembangan teknologi dan kesibukan orang tua saat ini, masih banyak orang tua yang kurang memahami bagaimana karakter anak remaja mereka yang berpotensi membuat kerenggangan hubungan remaja dan orang tua mereka.
"Sudahkah kita menjadi orangtua yang baik bagi anak-anak kita, itu akan jauh menjadi sebuah media yang arif untuk mencari solusi terbaik. Tidak saling menyalahkan, tapi saling introspeksi," ulasnya.
Oleh karenanya, Ning Ita menyampaikan perlunya orang tua menjalin komunikasi yang mampu diterima remaja. Dengan komunikasi yang dapat diterima remaja ia yakin frekwensi selisih paham antara orang tua dan remaja akan tereliminir.
"Cara kita berkomunikasi dengan remaja dengan remaja pria dengan remaja wanita harus menggunakan bahasa yang berbeda, supaya ada frekuensi yang sama dan nyambung, jika tidak maka akan terjadi pertengkaran," pungkasnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya