MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Banyak pecinta arkeologi Majapahit ternyata mempelajari cara mengidentifikasi arca secara otodidak. Semua itu didasari oleh rasa cinta pada sejarah kerajaan terbesar di Nusantara ini.
Ketertarikan terhadap dunia arkeologi tentu berkaitan dengan aktivitas mengidentifikasi benda purbakala. Para pecinta Majapahit misalnya, memiliki kepekaan untuk mengenali arca peninggalan Majapahit di antara benda arkeologi lainnya.
Literatur berupa buku dan penelitian, serta aktivitas "terjun langsung" ke lapangan umumnya mengasah kepekaan para peneliti arkeologi untuk memilah dan mengenali benda purbakala berdasarkan zamannya.
Terkait arca peninggalan Majapahit, sejumlah peneliti telah menuliskan rumusan ciri yang membedakan arca Majapahit dari arca kerajaan lain. Salah satunya adalah yang diungkapkan oleh N.J Krom.
N.J. Krom adalah seorang peneliti Belanda yang banyak menulis literatur mengenai sejarah Jawa, khususnya Majapahit. Dalam salah satu artikelnya, "De Beelden van Tjandi Rimbi" Krom merumuskan setidaknya ada 11 aksen yang dapat dipertimbangkan dalam mengidentifikasi arca Majapahit.
1. Adanya padma yang menghias pada kedua sisi arca. Padma ini umumnya keluar dari pot atau vas bunga.
2. Adanya mahkota atau hiasan kepala berbentuk kerucut yang dikenal dengan istilah kirita mahkota. Hiasan kepala juga bisa berbentuk jamang atau ikat kepala.
3. Ada hiasan telinga yang berbentung memanjang. Arca Majapahit banyak yang menunjukkan ragam perhiasan serupa melekat ada sosok yang diarcakan.
4. Tidak hanya telinga. rambut juga dihias. Hiasan pada rambut bisanya berupa makara yang dipasang pada gelungan rambut atau hiasan lain yang serasi.
5. Tubuh arca pada bagian atas umumnya telanjang. Beberapa arca juga memiliki hiasan berupa tali dada.
6. Pada tubuh bagian pinggang biasanya dihias dengan ikat pinggang yang dikenal dengan istilah anteng.
7. Tubuh bagian bawah arca dibalut dengan sarung (kain). Biasanya tampak dipakai dengan berlapis-lapis.
8. Ada arca yang memiliki ikat pinggang setinggi perut dengan lipatan kain yang tampak di bawahnya.
9. Di sisi kedu kaki terdapat tali-tali yang menggantung dari ikat pinggang. Di ujung tali biasanya dihias dengan semacam bandul.
10. Pada kedua sisi tubuh juga mungkin memiliki wiru (lipatan kain). Ujung bawahnya terbelah menyerupai bentuk ekor burung layang-layang.
11. Memakai gelang tangan, kelat bahu dan gelang kaki yang lebar. Arca Majapahit dikenal penuh dengan perhiasan yang umumnya muncul untuk menggambarkan "kekayaan" atau "kemasyhuran" tokoh.
Arca Majapahit pada masa awal biasanya digarap dengan agak kasar. Namun, arca pada masa kejayaan biasanya dikerjakan dengan sangat halus dan menandai hampir sebagian besar benda peninggalan kerajaan ini.
Editor : Trisna Eka Adhitya