JAKARTA, iNewsMojokerto.id - Bank Indonesia (BI) optimistis perekonomian Indonesia bisa tumbuh hingga 5,3 persen hingga akhir 2022. Meskipun konomi global melambat akibat tekanan inflasi yang tinggi dan ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat diperkirakan tidak akan mempengaruhi pertumbuhan positif ekonomi Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut, solidnya permintaan domestik hingga berlanjutnya penyelesaian Program Strategis Nasional (PSN) menjadi faktor ekonomi Indonesia akan tetap dapat tumbuh.
"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2022 diprakirakan tetap bisa ke atas dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia pada 4,5-5,3 persen. Pertumbuhan ekonomi pada 2023 diprakirakan tetap kuat didorong oleh solidnya permintaan domestik sejalan dengan terus meningkatnya mobilitas dan berlanjutnya penyelesaian Program Strategis Nasional (PSN), di tengah lebih dalamnya perlambatan perekonomian global," ujar Perry usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Kamis (20/10/2022).
Perry menambahkan, perlambatan ekonomi global dipengaruhi oleh berlanjutnya ketegangan geopolitik yang memicu fragmentasi ekonomi, perdagangan dan investasi, serta dampak pengetatan kebijakan moneter yang agresif. Dampak rambatan dari fragmentasi ekonomi global diprakirakan juga akan menyebabkan perlambatan ekonomi di Emerging Markets (EMEs).
Sementara itu, tekanan inflasi dan inflasi inti global masih tinggi seiring dengan berlanjutnya gangguan rantai pasokan sehingga mendorong bank sentral di banyak negara menempuh kebijakan moneter yang lebih agresif.
Editor : Trisna Eka Adhitya