get app
inews
Aa Read Next : Pakistan Jadi Negara Dengan Populasi Penganut Islam Terbanyak di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

BI Optimis Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh Hingga 5,3 Persen

Kamis, 20 Oktober 2022 | 19:21 WIB
header img
Bank Indonesia (BI) Optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu tumbuh hingga 5,3 persen di tahun 2022. (Foto: DOK.iNews.id)

JAKARTA, iNewsMojokerto.id - Bank Indonesia (BI) optimistis perekonomian Indonesia bisa tumbuh hingga 5,3 persen hingga akhir 2022. Meskipun konomi global melambat akibat tekanan inflasi yang tinggi dan ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat diperkirakan tidak akan mempengaruhi pertumbuhan positif ekonomi Indonesia. 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut, solidnya permintaan domestik hingga berlanjutnya penyelesaian Program Strategis Nasional (PSN) menjadi faktor ekonomi Indonesia akan tetap dapat tumbuh. 

"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2022 diprakirakan tetap bisa ke atas dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia pada 4,5-5,3 persen. Pertumbuhan ekonomi pada 2023 diprakirakan tetap kuat didorong oleh solidnya permintaan domestik sejalan dengan terus meningkatnya mobilitas dan berlanjutnya penyelesaian Program Strategis Nasional (PSN), di tengah lebih dalamnya perlambatan perekonomian global," ujar Perry usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Kamis (20/10/2022). 

Perry menambahkan, perlambatan ekonomi global dipengaruhi oleh berlanjutnya ketegangan geopolitik yang memicu fragmentasi ekonomi, perdagangan dan investasi, serta dampak pengetatan kebijakan moneter yang agresif. Dampak rambatan dari fragmentasi ekonomi global diprakirakan juga akan menyebabkan perlambatan ekonomi di Emerging Markets (EMEs).  

Sementara itu, tekanan inflasi dan inflasi inti global masih tinggi seiring dengan berlanjutnya gangguan rantai pasokan sehingga mendorong bank sentral di banyak negara menempuh kebijakan moneter yang lebih agresif.  

"Kenaikan Fed Funds Rate yang diprakirakan lebih tinggi dengan siklus yang lebih panjang (higher for longer) mendorong semakin kuatnya mata uang dolar AS, sehingga memberikan tekanan pelemahan atau depresiasi terhadap nilai tukar di berbagai negara, termasuk Indonesia," ucapnya.  

"Tekanan pelemahan nilai tukar tersebut semakin tinggi dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat, dan di negara EMEs termasuk Indonesia diperberat pula dengan aliran keluar investasi portofolio asing," sambungnya. 

Berbagai indikator bulan September 2022 dan hasil survei BI terakhir, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran, dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur mengindikasikan terus berlangsungnya proses pemulihan ekonomi domestik.  Dari sisi eksternal, kinerja ekspor diprakirakan tetap kuat, khususnya batu bara, CPO, serta besi dan baja seiring dengan permintaan beberapa mitra dagang utama yang masih kuat dan kebijakan Pemerintah untuk mendorong ekspor CPO dan turunannya.  

Kendati demikian, perbaikan ekonomi domestik terus berlanjut. Perekonomian domestik pada kuartal III diprakirakan terus membaik ditopang oleh peningkatan konsumsi swasta dan investasi nonbangunan, tetap kuatnya ekspor, serta daya beli masyarakat yang masih terjaga di tengah kenaikan inflasi.  

Secara spasial, kinerja positif ekspor ditopang oleh seluruh wilayah, terutama Kalimantan dan Sumatera, yang tetap tumbuh kuat. Perbaikan ekonomi nasional juga tercermin pada kinerja lapangan usaha utama, seperti Perdagangan, Pertambangan, dan Pertanian. 

Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Dihantui Inflasi dan Ketidakpastian Global, BI Optimistis Ekonomi RI Tumbuh hingga 5,3 Persen di 2022 "

Editor : Trisna Eka Adhitya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut