Seorang sumber pejabat di Kementerian Pertahanan Inggris mengungkapkan, pemerintah China berani untuk menggaji veteran pilot itu dengan harga yang mahal. Tak tanggung-tanggung, China berani mengeluarkan 270.000 dolar AS atau sekitar Rp4,1 miliar per tahun dalam kontrak itu.
"Tapi pilot yang akrab dengan jet tempur F-35 buatan AS belum direkrut," ujar sumber tersebut.
Sebuah akademi di Afrika Selatan, diduga bertindak sebagai perantara dalam skema tersebut.
"Adanya mantan pilot Inggris di antara para instruktur hampir pasti meningkatkan pengetahuan dan kemampuan militer China,” tulis Sky News mengutip sumber tersebut.
Para pilot yang bekerja untuk China itu menerbangkan model lama. Di antaranya adalah pesawat Typhoon, Harrier, Jaguar dan Tornado, serta helikopter militer, termasuk Wildcat dan Merlin. Sejumlah pilot yang direkrut China digambarkan sebagai orang berusia 50-an.
Editor : Trisna Eka Adhitya