Lurah Girisekar, Sutarpan, mengatakan tradisi ini dilakukan dengan membuka kain mori putih pembungkus peti tempat tiga cupu berada. Proses membuka kain ini bukan agenda biasa.
Sebab, ternyata ada ratusan lembar kain yang membungkus peti tersebut. Tiap lapisan kain pembungkus inilah yang akan digunakan untuk "meramal masa depan".
"Di setiap lembar kain akan muncul gambar berbagai bentuk yang akan dibacakan oleh juru kunci," kata dia, Senin malam.
Jadi, pembukaan kain dan pembacaan tafsir gambar inilah yang paling ditungguoleh masyarakat setiap tahun. Setelah semua kain dibuka, peti berisi tiga cupu juga akan dibuka.
Ketiga guci tersebut disebut dengan nama Semar Tinandu, Palang Kinantang, dan Kenthiwiri. Posisi tiap guci ini juga akan dimaknai.
Editor : Trisna Eka Adhitya