Saat mendapat kabar dari sang istri bahwa Lutfia pada Minggu (2/10/2022) pukul 11.00 WIB ia langsung jatuh pingsan di tempatnya bekerja sebagai tukang bangunan di Surabaya. Mufid baru sadar setibanya di rumahnya dan tampak terkejut mendengar kabar itu.
"Kerja tukang bangunan di atas tahu-tahunya di bawah nggak sadar, pingsan nggak sadar, sampai rumah posisi pingsan, baru sadar ketika di rumah," katanya.
Menurutnya, Luftia merupakan anak yang baik. Namun waktu itu, Luftia meminta untuk sementara tidak membantu ibu demi menonton tim kesayangannya Arema FC berlaga.
"Baik anaknya, nggak pernah bantah orang tua, sekolah juga nggak pernah bolos, selalu bantuin ibunya jualan di pasar. Kemarin itu nyuruh jangan jualan dulu, mau lihat Arema, penurut anaknya," katanya.
Siapa sangka, permohonan itu ternyata menjadi percakapan terakhir sebelum Lutfia pergi untuk selama-lamanya. Mufid pun mengecam aksi aparat keamanan yang menyemprotkan gas air mata ke arah penonton hingga membuat penonton tidak aman menonton pertandingan.
Editor : Trisna Eka Adhitya