Lebih lanjut, Imam menyimpulkan bahwa, jika mempertimbangkan berita tersebut, sangat mungkin bahwa islamisasi sudah mulai dilakukan oleh orang-orang Timur Tengah dan Cina
Muslim di Majapahit. strategi islamisasi yang dilakukan pun bermacam-macam.
Utamanya melalui tiga jalur, yaitu perkawinan, dakwah, dan perdagangan. Sama seperti islamisasi yang jamak terjadi di wilayah lain di Indonesia, sejak Majapahit berdiri proses ini sudah terjadi di tengah masyarakat.
Salah satu wujud islamisasi yang penting di Majapahit adalah adanya perkawinan raja Majapahit dengan seorang putri dari negeri Campa. Hal ini dapat dilihat jejaknya pada salah satu makam di pusat kota Majapahit.
Pada nisan yang diyakini merupakan makam Putri Campa tersebut terdapat angka tahun 1230 Saka. Makam yang terletak di sudut timur laut dari Kolam Segaran ini diyakini memiliki hubungan dengan raja Majapahit.
Salah satu beritanya termuat dalam Babad Tanah Jawi. Diketahui bahwa Putri Campa adalah permaisuri raja Majapahit terakhir/Brawijaya, yang berasal dari Kerajaan Islam, Campa.
Tujuan pernikahan ini tidak lain adalah agar raja Majapahit mau memeluk agama Islam. Dari keturunan sang Putri Campa inilah lahir raja pertama Kerajaan Islam Demak, yakni Raden Patah.
Editor : Trisna Eka Adhitya