Ini adalah salah satu lokasi yang dipercaya sebagai tempat peristirahatan terakhir Mahapatih Amangkhubumi. Alasannya pun dikuatkan oleh sejumlah bukti.
Di lokasi makam, ada sebuah batu prasasti yang dinamakan Batu Mada menjadi penanda. Pada batu tersebut terdapat tulisan dalam bahasa Sanskerta yang sudah tidak jelas lagi.
Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, dahulu Gajah Mada dan pasukannya masuk ke dalam hutan. Keesokan harinya muncul gumpalan asap dari area hutan.
Masyarakat yang penasaran mencoba menyusuri asap tersebut. Sementara itu, Gajah Mada dan pasukannya tidak berkenan jika keberadaannya diketahui.
Akhirnya, Gajah Mada semakin masuk ke pedalaman hutan. Sang Patih diyakini meninggal bersama 40 pengawalnya di atas sebuah bukit di dalam hutan tersebut.
Editor : Trisna Eka Adhitya