Di sisi bangunan balai prajurit, masih terdapat bangunan tempat tinggal para wipra serta kuil Siwa dan Budha. Masing-masing agama mendapat tempat berkumpul pada salah satu bangunan di sisi balai prajurit.
Sedangkan di bagian selatan alun-alun ada sebuah jalan simpang empat. Di sepanjang jalan dari timur ke barat kanan kirinya berjajar rumah-rumah dan terdapat sederetan pohon tanjung membelah jalan dari timur ke barat.
Gambaran bangunan keraton dan alun-alun ini menunjukkan betapa megah dan asri tata ruang Majapahit. Penggambaran inilah yang menjadi dasar para peneliti untuk terus mengungkap dan menemukan bukti-bukti peninggalan Majapahit.
Para peneliti meyakini bahwa masih sangat banyak peninggalan Majapahit yang terkubur di bawah tanah. Apalagi, menurut sumber rekonstruksi lain, wilayah utama ibu kota Majapahit tidak hanya mencakup wilayah Trowulan saat ini.
Menurut peta yang idbuat oleh Perkumpulan Peduli Majapahit, ibukota kerajaan Majapahit meliputi Kecamatan Sooko, Trowulan dan Jatirejo di Kabupaten Mojokerto serta Kecamatan Mojoagung, Mojowarno, dan Sumobito di Kabupaten Jombang.
Editor : Trisna Eka Adhitya