MOJOKERTO, iNews.id - Raden Wijaya atau Prabu Kertarajasa dilambangkan perwujudannya dalam sebuah arca. Arca tersebut dikenal dengan nama arca Harihara.
Arca Harihara Raden Wijaya adalah arca unik yang ditemukan di area candi Simping, Sumberjati, Blitar, Jawa Timur. Kini arca tersebut menjadi koleksi Museum Nasional Indonesia, Jakarta.
Kitab Nagarakretagama karya Mpu Prapanca menyebut candi Simping adalah candi pendharmaan raja atau yang sering disebut sebagai dharma haji. Artinya di candi itulah abu Raden Wijaya didharmakan.
Keunikan arca peninggalan Majapahit ini adalah konsep harihara itu sendiri. Dalam tradisi Hindhu, Harihara merujuk pada perwujudan Wisnu-Siwa.
Kata 'hari' merujuk pada nama Wisnu. Kata 'hara' merujuk pada nama Siwa. Perpapudan dua dewa utama ini menunjukkan seberapa tinggi penghormatan terhadap sosoknya.
Dalam tradisi Hindhu, sosok Wisnu-Siwa ini adalah dewa yang dianggap sebagai entitas Tuhan tertinggi. Sosok ini dimaknai secara filosofis sebagai satu prinsip dan "kesatuan dari semua keberadaan".
Arca Harihara sebagai Perwujudan Raja Pendiri Majapahit
Menurut informasi yang dilansir dari laman Kemendikbud, arca Harihara Raden Wijaya dipahatkan di batu andesit berbentuk oval. Harihara Raden Wijaya digambarkan dengan sikap berdiri dan memiliki empat tangan.
Bila diperhatikan, dua sisinya berbeda di kiri dan kanan. Sisi Wisnu digambarkan memegang cangkang keong.
Sisi Siwa digambarkan memegang bola api pelebur. Di samping kanan dan kirinya terdapat masing-masing satu orang pariwara atau pendamping.
Parwati di sebelah kanan dan Laksmi di sebelah kiri. Tinggi pariwara digambarkan seperempat dari ukuran Harihara.
Penggambaran ini sesuai dengan kisah Kertarajasa yang dianggap sebagai Wisnu. Sosok raja memang sering digambarkan sebagai dewa penyelamat atau pemelihara.
Prabu Kertarajasa berhasil menyelamatkan Singasari dengan membangun Majapahit sehingga sosoknya dianggap sebagai Wisnu. Sementara itu, Prabu Kertarajasa adalah seorang penganut Siwa yang taat.
Di seluruh dunia diketahui penemuan arca Harihara termasuk langka. Hanya terdapat 13 lokasi yang disucikan dan memiliki arca Harihara. Salah satunya adalah Candi Simping di Blitar.
Editor : Trisna Eka Adhitya