MALANG, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Karangkates mencatat, wilayah pesisir selatan Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang mengalami gempa bumi selama 38 kali. Catatan gempa ini dimulai pada gempa pertama pukul 02.28 WIB Sabtu dini hari (9/7/2022).
Gempa itu tercatat memiliki magnitudo 4,9 SR. Setelahnya, BMKG mencatat ada gempa-gempa susulan dengan kekuatan bervariasi.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Karangkates Ma'muri membenarkan adanya serangkaian gempa susulan yang terjadi yang mengguncang wilayah pesisir selatan Kabupaten Malang dan Lumajang. Gempa itu mayoritas berpusat di laut, yang berada di perbatasan kedua kabupaten tersebut.
"Catatan gempa itu dari pagi hingga siang ini, ini kami masih mencatat adanya gempa susulan lagi," kata Ma'muri, Sabtu (9/7/2022).
Namun data BMKG ada satu gempa utama berkekuatan magnitudo 5,2 SR yang berlangsung pada 03.27 WIB. Selepasnya hanya ada dua gempa yang memiliki kekuatan magnitudo 5,0 SR yang terjadi pada pukul 05.50 WIB dan pukul 09.53 WIB.
Dari rentetan gempa itu gempa berkekuatan magnitudo 5,0 pada pukul 09.53 WIB yang terasa. Sementara 34 gempa susulan lainnya memiliki kekuatan lebih rendah dengan kekuatan terendahnya mencapai magnitudo 2,6.
Menurutnya, kegempaan terjadi disebabkan adanya aktivitas subduksi. Ada empat gempa besar yang masih berkekuatan magnitudo 4,9 SR hingga gempa utama magnitudo 5,2 SR, yang terjadi pada pukul 03.27 WIB.
"Gempa ini berada di selatan Jawa Timur yang disebabkan oleh aktivitas subduksi, dan biasanya kalau gempa besar akan disusul dengan gempa-gempa susulan yang relatif lebih kecil," ujarnya.
Sejauh ini dari rentetan gempa tersebut, pihak BMKG belum menerima adanya kerusakan mengingat kekuatan gempa susulan yang mengecil. Selain itu, pihaknya juga memastikan gempa itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
"Gempa itu tidak berpotensi tsunami. Sejauh ini gempa susulan masih ada dan kami terus memonitor. Mudah-mudahan gempanya kecil-kecil saja, sehingga tidak sampai merusak," katanya.
Editor : Trisna Eka Adhitya