MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id – Para pendaki gunung di Mojokerto dipastikan akan berpuasa untuk mendaki jalur pendakian serta objek wisata yang masuk dalam pengelolaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo ditutup hingga 18 Maret 2024. Hal ini mengacu pada surat edaran bernomor 500.4.6.10/294/123.7.2/2024.
Dalam surat edaran tersebut, sejumlah jalur pendakian yang masuk wilayah Kabupaten Mojokerto ditutup sementara. Penyebabnya, akibat adanya cuaca ekstrem yang membayangi khususnya di Kabupaten Mojokerto.
“Berdasarkan referensi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa berbagai pihak diharapkan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. Karena akibatnya dapat terjadi bencana hidrometeorologi hujan lebat, tanah longsor, termasuk angin kencang,” ujar Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat UPT Tahura Raden Soerjo Ajat Sudrajat pada Jumat (15/03/2024).
Dalam surat itu juga disebutkan bahwa ada setidaknya delapan kawasan objek wisata alam di Kabupaten Mojokerto yang ditutup. Di antaranya jalur pendakian Gunung Pundak, Watu Jengger, Bukit Semar, Bukit Cendono, wisata air terjun Watu Ondo, wisata air terjun Watu Lumpang, termasuk wisata bumi perkemahan Loka Wiyata Surya dan wisata panorama Petung Sewu.
“Apalagi intensitas hujan masih tergolong tinggi, sering pula disertai angin kencang. Hampir setiap hari juga turun hujan. Maka dari itu, seluruh kegiatan pendakian masih ditutup untuk sementara waktu hingga 18 Maret 2024,” beber Ajat.
Meski sedang ditutup sementara waktu, Ajat mengaku evaluasi bakal dilakukan bila jalur pendakian kembali dibuka. Tentu pembukaan kembali memperhatikan berbagai kondisi terutama referensi dari BMKG.
Editor : Trisna Eka Adhitya