MOJOKERTO,iNews.id - Kerajaan Majapahit pernah dipimpin oleh seorang ratu. Hal itu terjadi lantaran diawali oleh hal yang cukup mengejutkan.
Pemimpin perempuan di Kerajaan Majapahit dimulai setelah masa Jayanegara. Dari uraian Prof. Slamet Mulyana dalam buku "Menuju Puncak Kejayaan (Sejarah Kerajaan Majapahit)" ada beberapa rentetan alasan yang memicu hal ini.
1. Kisah asal mula kepemimpinan Jayanegara tidak begitu disenangi
Asal mula kepemimpinan Jayanegara memberi pengaruh besar akan terpilihnya maharaja perempuan Majapahit. Jayanegara diketahui adalah putra Indreswari, seorang putri Melayu.
Indreswari merupakan istri ketiga Prabu Kertarajasa (Raden Wijaya). Hal ini memicu ketidaksenangan kalangan dalam kerajaan.
Sebab, umumnya putra mahkota diberikan kepada keturunan dari permaisuri utama. Dalam hal ini, situasi di Majapahit kala itu cukup menyulitkan.
Dalam Kakawin Nagarakretagama karya Mpu Prapanca disebutkan bahwa Prabu Kertarajasa memiliki 1 orang putra dan 2 orang putri. Artinya, kala itu Jayanegara adalah satu-satunya putra.
2. Jayanegara sempat menghalangi pernikahan 2 saudarinya dengan maksud "khusus"
Selama memerintah, Jayanegara dikenal menghalang-halangi dua saudarinya menikah. Ada yang menyebut alasannya karena khawatir tahtanya terancam.
Sementara itu, menurut uraian Prof. Slamet Mulyana, Jayanegara ternyata berniat menikahi sendiri dua saudarinya yang sebapak itu. Hal ini tentu memicu ketidaksenangan terhadap Jayanegara bertambah.
3. Jayanegara wafat sebelum memiliki putra
Selama pemerintahan Jayanegara terjadi banyak pemberontakan. Masa ini dikenal dengan masa konsolidasi Majapahit.
Prabu Jayanegara melanjutkan kepemimpinan dengan banyak PR yang ditinggalkan ayahnya. Sebab Majapahit pun didirikan dalam situasi yang sulit.
Sampai hari ini, tidak ada bukti yang menyebut bahwa Jayanegara telah menikah selama masa pemerintahannya. Para sejarawan pun menyepakati bahwa Jayanegara tidak memiliki permaisuri hingga wafat.
Jayanegara tewas dibunuh oleh salah seorang mantan pejabat kesayangan Raden Wijaya. Setelah meninggal tanpa keturunan, inilah hal paling besar yang melandasi pengangkatan Tribhuwana Wijayatunggadewi, saudari Jayanegara, sebagai raja Majapahit berikutnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya