Tweet Musk telah menyebabkan harga saham Tesla bergerak liar dalam beberapa minggu terakhir. Misalnya, ketika dia mentweet soal kesepakatan Twitter ditunda pada 13 Mei, saham Tesla melonjak 5,7 persen hari itu.
Namun komentar terakhirnya yang bocor, membuat investor gelisah. Bulan lalu di All-In Summit di Miami, Musk mengatakan, AS mungkin sudah dalam resesi karena inflasi yang didorong oleh stimulus pemerintah.
Prospek Musk bertentangan dengan pandangan beberapa ekonom, termasuk Jan Hatzius dari Goldman Sachs, kekhawatiran resesi akan terbukti berlebihan kecuali guncangan negatif baru terwujud. Namun pendapat musk tampaknya memberi pengaruh besar pada investor.
"Sangat bagus bahwa orang ingin membeli kendaraan listrik untuk membantu lingkungan, tetapi sebagian besar mobil Tesla harganya mahal. Jika dia khawatir tentang ekonomi dengan memberhentikan 10 persen dari karyawannya, apa yang memberitahu Anda tentang pandangannya tentang sisi permintaan untuk mobilnya? Resesi tidak akan ramah terhadap Tesla," tutur Maley.
Menurut analis CFRA Garrett Nelson, komentar Musk yang dilaporkan kemungkinan telah memperburuk ketakutan investor di bidang ini.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait