"Disini saya lihat semua berjalan, tidak hanya di Dinas Pendidikannya, karena tadi ngobrol-ngobrol di kelasnya ada CCTV nya, wah kayak di China ini. Di China itu semua kelas ada CCTVnya, orang tua melihat bisa dilihat sedang apa mereka (anak-anaknya)," pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, selama ini Pemkot Mojokerto terus berupaya memaksimalkan potensi yang ada. Seperti menggali potensi sejarah Majapahit dan Soekarno di masa kecilnya.
"Berawal dari potensi itulah, kami memiliki grand design yang kemudian grand design ini kami masukkan dalam usulan pembangunan yang masuk di Bappenas yang kemudian lahir Perpres 80 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi kawasan Jawa Timur," kata Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita ini.
Ning Ita juga menyatakan, partisipasi masyarakat menjadi potensi yang terus digalakkan wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini. Untuk mendukung hal itu, Pemkot Mojokerto sengaja menggelar berbagai festival seperti Festival Mojotirto, Festival Mojobatik dan lain sebagainya yang nantinya berseiring dengan kesejahteraan masyarakatnya.
"Untuk mengajak menjadikan ini sebagai budaya yang lestari itu dibutuhkan keistiqomahan, kekonsistenan, dan inilah yang kita lakukan dari tahun ke tahun sembari infrastruktur kita siapkan dalam rangka mewujudkan sebuah miniatur Majapahit di Kota Mojokerto," tutur istri Supriadi Karima Syaiful ini.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait