"Ini saya lihat banyak sekali perubahan yang ada di Kota Mojokerto ini, seperti bagaimana kita merubah sungai dari halaman belakang menjadi halaman depan, nah programnya Ning Ita yang sudah banyak disuport oleh warga ini luar biasa," Ungkap perempuan yang berasal dari daerah Gedek, Mojokerto ini.
Kota Mojokerto menurut Kemendikbudristek dipilih sebagai lokasi diklat kali ini bukan tanpa alasan. Arumwani menurutkan melalui tema diklat "Membangun ekosistem pendidikan berkualitas yang partisipatif dan kolaboratif" Kota Mojokerto merupakan Kota di Indonesia yang dapat mewakili bagaimana pendidikan di Indonesia.
Ia mencontohkan, Pemkot Mojokerto di bawah kepemimpinan Wali Kota Ika Puspitasari ini telah berhasil mendistribusikan informasi tentang Soekarno di masa kecilnya pernah berada di Kota Mojokerto untuk mengenyam pendidikan serta keberadaan Majapahit. Dengan semakin dikenalnya sejarah tentang Soekarno dan Majapahit, dapat menjadi tonggak pembangunan jati diri sebuah bangsa.
"Itu menjadi sangat menarik bagi kita, seorang Wali Kota, perempuan lagi, itu konsen kepada budaya, yang biasanya budaya itu dianggap sebagai hal yang sangat merepotkan," tuturnya.
Ia juga menyebut, apresiasi layak dilayangkan kepada Pemkot Mojokerto karena tidak hanya menggarap tentang sejarah dan budaya, tetapi hampir seluruh bidang digarap dalam waktu yang hampir bersamaan.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait