Dari sisi komoditas, udang menjadi favorit dengan nilai sebesar USD621,92 juta atau 40,64% terhadap nilai ekspor total. Disusul tuna-cakalang-tongkol USD189,53 juta (12,39%), rajungan-kepiting USD172,56 juta (11,28%), cumi-sotong-gurita USD154,53 juta (10,10%), rumput laut USD114,26 juta (7,47%), dan tilapia USD14,86 juta (0,97%).
"Angka sebesar 47,53% nilai ekspor kita dihasilkan dari pasar Amerika Serikat," sambung Artati.
Selain mencatatkan kinerja positif ekspor, nilai impor perikanan Indonesia di triwulan 1 2022 hanya 9,14% dari nilai ekspor. BPS mencatat nilai impor USD139,89 juta sejak Januari-Maret tahun ini.
"Nilai impor kita masih di bawah 10% terhadap nilai ekspor, ini mengukuhkan Indonesia sebagai negara net exporter produk perikanan. Kita optimistis nilai ekspor akan terus meningkat," tutupnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait