Luapan air sungai setinggi 1 meter mengalir deras hingga merendam permukiman. "Airnya melebar ke warga, kalau ini satu dusun (terdampak) ketinggian air di jalan sekitar 1 meter, kalau di dalam rumah 50 centimeter," tuturnya.
Meski saat itu satu kampung terendam banjir, namun warga setempat masih belum mengungsi. Ari menyebut, kondisinya masih aman. Belum ada yang mengungsi masih cukup aman. ya takut deras airnya, tapi mau gimana lagi," ucapnya.
Ari menambahkan, jebolnya tanggul sungai yang disebabkan intensitas curah hujan tinggi dalam waktu lama itu baru pertama kali terjadi. Ia berharap kondisi itu segera ditangani oleh pihak terkait. "Ini baru pertama (tanggul jebol). Harapannya cepat ditangani biar gak ada musibah lagi," pungkasnya.
Banjir Jombang melanda sejumlah wilayah di 6 kecamatan setelah Hujan deras mengguyur dengan waktu lama pada Senin (27/1/2025) sore hingga malam. Selain itu juga membuat tanggul Sungai Catakbanteng di Dusun Kagulan, Desa Janti, Kecamatan Mojoagung, Jombang jebol sepanjang 20 meter dan meluap.
Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang menunjukkan 6 kecamatan yang terdampak banjir, yakni Mojoagung, Jogoroto, Mojowarno, Peterongan, Diwek, dan Jombang. Sebagian besar wilayah terdampak banjir kini mulai surut.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Jombang Wiko F. Diaz, mengatakan banjir terjadi setelah curah hujan tinggi yang berlangsung sekitar 5 jam membuat sungai meluap ke pemukiman penduduk. BPBD Jombang masih melakukan pemantauan dan koordinasi dengan berbagai pihak guna menangani dampak banjir tersebut.
"Jadi curah hujan yang cukup tinggi dari siang sampai malam mengakibatkan beberapa sungai meluap," kata Wiko, Selasa (28/1/2025).
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait