Meski "Agus" kerap dianggap identik dengan budaya dan tradisi Indonesia, data menunjukkan bahwa nama ini tidak lagi menjadi pilihan utama. Nama-nama seperti Sutrisno dan Nurhayati justru tetap mendominasi di kalangan generasi dewasa, sementara nama-nama bayi menunjukkan tren yang lebih modern dan variatif.
Fenomena ini menandakan perubahan preferensi masyarakat Indonesia dalam memberi nama, dari nama klasik menuju nama yang lebih bernuansa global dan unik.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait