JAKARTA, iNEWSMojokerto.id – Meski kerap menjadi perbincangan di media sosial, nama Agus ternyata bukanlah nama favorit di Indonesia. Hal ini terungkap dari data e-KTP yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Dari daftar 10 nama paling populer di tiga kategori – perempuan, laki-laki, dan bayi – nama Agus sama sekali tidak muncul. Fakta ini dikonfirmasi oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya, melalui unggahannya di Instagram @bimaaryasugiarto pada Senin (13/1/2025).
“Bukan Agus, ini daftar nama-nama yang banyak digunakan berdasarkan data perekaman e-KTP @dukcapilkemendagri,” tulis Bima Arya dalam keterangan unggahan videonya, di mana ia memaparkan nama-nama lengkap dengan jumlah penggunaannya.
Nama Paling Populer di Indonesia
Berikut daftar nama paling banyak digunakan di Indonesia berdasarkan data Kemendagri:
Nama Perempuan Paling Populer
- Nurhayati – 254.922 orang
- Sulastri – 192.979 orang
- Sumiati – 172.759 orang
- Sri Wahyuni – 163.189 orang
- Sumarni – 158.882 orang
- Sunarti – 135.891 orang
- Siti Aminah – 121.588 orang
- Ernawati – 118.045 orang
- Aminah – 117.490 orang
- Kartini – 114.879 orang
Nama Laki-Laki Paling Populer
- Sutrisno – 144.497 orang
- Slamet – 115.354 orang
- Mulyadi – 111.685 orang
- Herman – 101.990 orang
- Supardi – 93.202 orang
- Ismail – 89.732 orang
- Supriyanto – 87.929 orang
- Wahyudi – 85.502 orang
- Junaidi – 85.375 orang
- Suparman – 84.749 orang
Nama Bayi Paling Populer di Tahun 2024
Bayi Perempuan:
- Allea Shanum Almahyra – 1.293
- Alifa Zea Amanda – 990
- Adiva Arsyila Savina – 912
- Aleeya Dzakira – 842
- Khalisa Yumna Alzena – 753
Bayi Laki-Laki:
- Muhammad Al Fatih – 1.326
- Muhammad Arsya Alfarizqi – 1.039
- Muhammad Razka Raffasya – 639
- Muhammad Rayyan Alfarizqi – 625
- Muhammad Rayyan – 593
Meski "Agus" kerap dianggap identik dengan budaya dan tradisi Indonesia, data menunjukkan bahwa nama ini tidak lagi menjadi pilihan utama. Nama-nama seperti Sutrisno dan Nurhayati justru tetap mendominasi di kalangan generasi dewasa, sementara nama-nama bayi menunjukkan tren yang lebih modern dan variatif.
Fenomena ini menandakan perubahan preferensi masyarakat Indonesia dalam memberi nama, dari nama klasik menuju nama yang lebih bernuansa global dan unik.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait